EURO: Standar Emisi Eropa yang Mengatur Batas Emisi Gas Buang

Jul 19, 2024

https://unsplash.com/photos/a-bunch-of-flags-that-are-flying-in-the-air-KF3Ty-K6NVA

Kendaraan adalah salah satu sumber utama polusi udara, yang berkontribusi terhadap kabut asap, masalah pernapasan, dan masalah kesehatan lainnya. Uni Eropa, untuk mengatasi masalah ini, menetapkan Standar Euro berupa serangkaian peraturan yang menetapkan batas pada jumlah polutan yang diperbolehkan dalam gas buang kendaraan baru. Artikel ini akan membahas standar Euro secara rinci, termasuk apa saja yang diatur dan bagaimana penerapannya di negara-negara seperti Indonesia.

Standar Euro pertama kali diperkenalkan pada tahun 1992, dengan Euro 1, dan sejak saat itu telah berkembang melalui beberapa kali iterasi, masing-masing dengan batasan emisi yang semakin ketat. Euro 2 diperkenalkan pada tahun 1996, kemudian Euro 3, 4 dan 5 diperkenalkan pada tahun 2000, 2005 dan 2009. Saat ini, standar terbaru adalah Euro 6, yang diterapkan pada tahun 2014 untuk mobil penumpang dan kendaraan komersial ringan, dan kemudian diperluas ke kendaraan berat.

Apa Saja yang Diatur dalam Standar Euro

Standar Euro mengatur beberapa polutan utama yang dikeluarkan oleh mesin pembakaran internal. Polutan utama yang ditargetkan oleh standar ini meliputi:

  • Nitrogen Oksida (NOx): Emisi NOx merupakan kontributor utama polusi udara dan memiliki dampak kesehatan yang signifikan, termasuk masalah pernapasan dan pembentukan ozon di permukaan tanah.
  • Karbon Monoksida (CO): CO adalah gas yang tidak berwarna dan tidak berbau yang dapat berbahaya jika terhirup dalam jumlah besar. Gas ini dapat menyebabkan pusing, kebingungan, dan bahkan kematian pada konsentrasi tinggi.
  • Hidrokarbon (HC): Hidrokarbon yang tidak terbakar berkontribusi pada pembentukan ozon dan kabut asap di permukaan tanah, yang dapat menimbulkan konsekuensi kesehatan dan lingkungan yang parah.
  • Partikulat (Particulate Matter/PM): PM terdiri dari partikel-partikel kecil yang dapat menembus jauh ke dalam paru-paru dan bahkan masuk ke dalam aliran darah, menyebabkan berbagai masalah kesehatan mulai dari masalah pernapasan hingga penyakit kardiovaskular.

Standar Euro menetapkan jumlah maksimum polutan ini yang diperbolehkan, diukur dalam gram per kilometer (g/km) untuk kendaraan dan gram per kilowatt-jam (g/kWh) untuk kapal. Setiap standar Euro yang baru semakin memperketat batas-batas ini, mendorong produsen untuk mengembangkan teknologi yang lebih bersih.

Standar Euro semakin memperketat batas yang diperbolehkan untuk polutan ini. Sebagai contoh:

  • Euro 1 berfokus pada pengurangan emisi CO dan HC.
  • Euro 2 memperkenalkan batas untuk NOx dan menambahkan batas PM untuk kendaraan diesel.
  • Euro 3 dan Euro 4 lebih lanjut mengurangi batas CO, HC, dan NOx dan menambahkan batas PM yang lebih ketat.
  • Euro 5 memperkenalkan batas yang lebih ketat untuk NOx dan PM, terutama untuk kendaraan diesel, dan mulai mengatur mesin bensin injeksi langsung.
  • Euro 6 memberlakukan batasan yang paling ketat hingga saat ini, terutama pada emisi NOx dan PM dari kendaraan diesel, dan memperkenalkan batasan jumlah partikel (PN) untuk mengatasi partikel ultrafine.

https://unsplash.com/photos/a-highway-filled-with-lots-of-traffic-next-to-tall-buildings-2IASwQUUT24

Implementasi Euro di Indonesia

Indonesia, seperti halnya banyak negara lain, menghadapi tantangan yang signifikan terkait polusi udara, terutama di daerah perkotaan. Sebagai tanggapan, pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah untuk mengadopsi dan menerapkan standar Euro untuk meningkatkan kualitas udara dan kesehatan masyarakat.

Penerapan standar Euro di Indonesia dimulai dengan penerapan standar Euro 2 untuk kendaraan baru pada tahun 2007. Hal ini menandai langkah maju yang signifikan dalam mengatur emisi kendaraan di Indonesia. Pada tahun 2018, Indonesia mengumumkan penerapan standar Euro 4, yang mulai berlaku untuk semua kendaraan baru pada tahun 2021. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi emisi NOx, CO, HC, dan PM dari kendaraan secara signifikan, menyelaraskan peraturan emisi negara lebih dekat dengan standar internasional.

Standar Euro merupakan kerangka kerja penting untuk mengendalikan emisi kendaraan dan meningkatkan kualitas udara. Dengan menetapkan batasan yang ketat terhadap polutan berbahaya, standar ini membantu melindungi kesehatan masyarakat dan lingkungan. Upaya Indonesia untuk mengadopsi dan menerapkan standar Euro, dari Euro 2 hingga Euro 4, menunjukkan komitmen untuk mengurangi polusi udara dan meningkatkan kualitas hidup warganya. Kemajuan yang berkelanjutan dan penegakan yang lebih ketat terhadap standar-standar ini akan sangat penting untuk mencapai manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan kesehatan.