Teknologi EGR, SCR, dan DPF: Mengurangi Emisi Mesin Diesel

Apr 4, 2024

Mesin diesel telah menjadi tulang punggung berbagai sektor industri, mulai dari transportasi hingga pembangkit listrik. Namun, meskipun efisien dalam hal konsumsi bahan bakar, mesin diesel dikenal sebagai penyumbang emisi polutan udara yang signifikan. Untuk mengatasi hal ini, teknologi canggih termasuk EGR (Exhaust Gas Recirculation), SCR (Selective Catalytic Reduction), and DPF (Diesel Particulate Filter) telah dikembangkan.

Perbedaan Cara Kerja EGR, SCR, dan DPF

EGR (Resirkulasi Gas Buang): EGR adalah teknologi yang mengalirkan sebagian gas buang kembali ke saluran masuk mesin. Hal ini mengurangi suhu pembakaran dan mengurangi pembentukan nitrogen oksida (NOx) dengan mengurangi ketersediaan oksigen dalam proses pembakaran.

SCR (Pengurangan Katalitik Selektif): SCR menggunakan reagen, biasanya AdBlue (urea), yang disemprotkan ke dalam aliran gas buang. Reagen ini bereaksi dengan NOx di dalam katalis untuk mengubahnya menjadi nitrogen dan air, yang kemudian dikeluarkan melalui knalpot.

DPF (Diesel Particulate Filter): DPF bertanggung jawab untuk menangkap partikel padat yang dihasilkan dari pembakaran diesel. Partikel-partikel ini terdiri dari karbon hitam dan bahan kimia beracun lainnya. DPF menggunakan substrat keramik atau logam yang menahan partikel sambil membiarkan gas buang mengalir.

Penggunaan EGR, SCR, dan DPF

Penggunaan teknologi EGR, SCR, dan DPF memiliki dampak yang signifikan dalam mengoptimalkan pengurangan emisi secara keseluruhan. EGR mengurangi emisi NOx secara signifikan, karena penurunan suhu pembakaran yang dihasilkan dapat mengurangi pembentukan NOx hingga 50%. SCR sangat efektif dalam mengurangi emisi NOx, dengan tingkat efisiensi mencapai lebih dari 90%. DPF secara efektif mengurangi emisi partikulat hingga 90%, sehingga sangat efektif dalam mengurangi polusi udara.

Tantangan Teknis dalam Implementasi

Penerapan beberapa teknologi ini memiliki tantangan teknis tersendiri, diantaranya:

  • Pemeliharaan: memerlukan perawatan rutin, seperti regenerasi, untuk menghilangkan penumpukan partikel.
  • Ukuran dan Berat: beberapa teknologi ini dapat menambah ukuran dan berat kendaraan, yang dapat menjadi tantangan dalam desain dan manufaktur.
  • Jelaga: meningkatkan emisi partikel jelaga dan kemungkinan endapan ruang bakar

Teknologi Terbaik: Pengurangan Katalitik Selektif (SCR)

Dalam banyak kasus, SCR telah terbukti menjadi teknologi yang paling efektif dalam mengurangi emisi NOx. Efisiensi yang tinggi, bersama dengan tingkat pemrosesan yang cepat, menjadikannya pilihan utama dalam menghadapi peraturan emisi yang ketat. SCR memiliki tingkat efisiensi mencapai lebih dari 90%, sekaligus mengurangi emisi HC dan CO hingga 50-90%, dan emisi PM hingga 30-50%.