Redam Polusi Udara, Cek SCR, Jantungnya Sistem Penekan Emisi Nitrogen Oksida di Mesin Diesel

Mar 26, 2025

Sistem Selective Catalytic Reduction (SCR) merupakan komponen penting dalam mengurangi emisi nitrogen oksida (NOx) yang berbahaya dari proses industri dan mesin diesel besar. Sistem ini memerlukan perawatan rutin untuk memastikan kinerja yang optimal, meminimalkan dampak lingkungan, dan memaksimalkan efisiensi mesin.

Peran Komponen Penting dari Sistem SCR

Sistem SCR terdiri atas beberapa komponen penting, yang masing-masing memainkan peran penting dalam keseluruhan fungsinya:

Pertama, Katalis. Jantung dari sistem SCR, katalis yang merupakan struktur sarang lebah yang dilapisi dengan logam tertentu yang memicu reaksi kimia antara gas buang dan reagen yang diinjeksikan (AdBlue®). Reaksi ini mengubah NOx yang berbahaya menjadi gas nitrogen dan uap air yang tidak berbahaya.

Kedua, Injektor AdBlue®. Komponen ini secara tepat menginjeksikan larutan AdBlue®, campuran urea dan air deionisasi, pada lokasi yang optimal di dalam system pembuangan. Dosis dan penempatan AdBlue® yang tepat sangat penting untuk pengurangan NOx yang efisien.

Ketiga, Unit Kontrol. Otak dari sistem SCR, unit kontrol memonitor parameter mesin seperti suhu knalpot dan tingkat NOx. Kemudian menghitung jumlah AdBlue® yang tepat untuk diinjeksikan guna memastikan konversi NOx yang optimal dengan tetap mempertahankan kinerja mesin.

Demikian diungkapkan Rama Nugraha dan Genta Ginanjar Founder, Co-Founder, sekaligus Owner PT Hasgara Cipta Gusana (Hasgara). Perusahaan ini menjadi pemegang merek produk Diesel Exhaust Fluid (DEF) asal Jerman pertama di Indonesia, yaitu AdBlue®. Produk ini membuat gas buang kendaraan mesin diesel menjadi lebih ramah lingkungan.

Manfaat Perawatan

Menurut Genta, perawatan rutin sistem SCR sangat penting untuk beberapa alasan kuat:

Pertama, peningkatan Efisiensi Pengurangan.

Kedua, NOx. Perawatan yang tepat memastikan bahwa sistem SCR berfungsi pada kapasitas puncak, yang secara efektif mengubah NOx menjadi nitrogen dan uap air yang tidak berbahaya.

Ketiga, mengurangi biaya operasional. Perawatan rutin membantu mencegah kerusakan dan perbaikan yang mahal, meminimalkan waktu henti dan biaya terkait.

Keempat, umur system yang diperpanjang. Perawatan tepat waktu memperpanjang umur sistem SCR, menunda kebutuhan penggantian yang mahal.

Kelima, kepatuhan lingkungan. Mempertahankan kinerja SCR® yang optimal memastikan kepatuhan terhadap peraturan emisi NOx yang ketat.

Keenam, tugas pemeliharaan Utama.

Ketujuh, Pemantauan Tingkat Reagen. Periksa dan isi ulang larutan reagen (AdBlue®) secara teratur, yang digunakan dalam proses pengurangan NOx.

Kedelapan, pemeriksaan katalis. Periksa katalis untuk mengetahui tanda-tanda kerusakan atau keausan, yang dapat mengganggu efisiensi pengurangan NOx.

Kesembilan, pemeriksaan sistem control. Verifikasi berfungsinya sistem kontrol SCR dengan baik, termasuk sensor, aktuator, dan perangkat lunak.

Kesepuluh, prosedur pembersihan dan perawatan. Lakukan prosedur pembersihan dan perawatan rutin seperti yang direkomendasikan oleh produsen sistem SCR.

Pemeliharaan rutin sistem SCR, ujar Genta, merupakan investasi dalam kinerja optimal, kepatuhan lingkungan, dan efektivitas biaya secara keseluruhan. Dengan menerapkan program pemeliharaan yang komprehensif, organisasi dapat memastikan bahwa sistem SCR mereka terus beroperasi secara efisien, mengurangi emisi NOx dan melindungi lingkungan.

Sumber Berita: https://indonesia.jakartadaily.id/otomotif/69313963798/redam-polusi-udara-cek-scr-jantungnya-sistem-penekan-emisi-nitrogen-oksida-di-mesin-diesel

Baca Artikel lainnya: Pentingnya Perawatan Teratur Sistem SCR untuk Kinerja Optimal