Tumpahan minyak (oil spill) merupakan salah satu bentuk pencemaran yang paling merusak lingkungan. Salah satu metode yang umum digunakan untuk menangani tumpahan minyak adalah penggunaan oil spill dispersant.
Oil spill dispersant adalah zat kimia yang dirancang untuk mempercepat proses penguraian minyak di laut. Cara kerja dispersant yaitu dengan memecah lapisan minyak menjadi tetesan-tetesan kecil yang kemudian dapat tersebar di kolom air dan lebih mudah diuraikan oleh mikroorganisme alami.
Dispersant biasanya terdiri dari dua komponen utama:
- Surfaktan (surfaktan aktif permukaan): Komponen yang mengurangi tegangan permukaan antara minyak dan air, memungkinkan minyak bercampur dengan air dalam bentuk tetesan kecil.
- Pelarut: Berfungsi untuk melarutkan surfaktan dan memastikan penyebaran merata di permukaan minyak.
Fungsi dan Manfaat Oil Spill Dispersant
Penggunaan dispersant dalam penanggulangan tumpahan minyak memiliki berbagai fungsi dan manfaat, antara lain:
- Mempercepat Biodegradasi: Tetesan minyak yang lebih kecil memiliki luas permukaan yang lebih besar, sehingga lebih mudah diurai oleh mikroorganisme.
- Mengurangi Dampak Permukaan: Dispersant membantu menghilangkan lapisan minyak dari permukaan laut, yang bisa merusak pantai, hutan bakau, dan kehidupan di permukaan.
- Mengurangi Risiko Kebakaran: Menghilangkan minyak dari permukaan air juga dapat mengurangi risiko terbentuknya lapisan minyak yang mudah terbakar.
- Membantu Penanganan di Laut Lepas: Dispersant sangat berguna di area yang sulit dijangkau oleh metode fisik seperti skimmer atau boom.
Cara Kerja Oil Spill Dispersant
Cara kerja dispersant melibatkan proses fisik dan kimia. Berikut penjelasan sederhananya:
- Aplikasi: Dispersant disemprotkan ke permukaan minyak
- Penetrasi & Aksi Surfaktan: Surfaktan menembus lapisan minyak dan mengurangi tegangan antar muka minyak-air.
- Pembentukan Tetesan Minyak Mikro: Minyak terpecah menjadi tetesan kecil yang kemudian tersebar di dalam kolom air.
- Biodegradasi Alami: Mikroorganisme di laut kemudian mulai mengurai minyak yang telah terdilusi.
Perbedaan Dispersant dengan Metode Penanggulangan Tumpahan Minyak Lainnya

perbedaan dan metode

https://www.pexels.com/photo/colorful-oil-spill-on-wet-asphalt-surface-30117407/
Dampak Lingkungan & Regulasi Penggunaan
1. Dampak Lingkungan.
Meskipun dispersant membantu mempercepat degradasi minyak, penggunaannya tidak tanpa risiko. Beberapa potensi dampaknya meliputi:
- Campuran minyak dan dispersant bisa lebih toksik bagi beberapa spesies dibanding minyak mentah itu sendiri. Minyak yang tenggelam bisa mencapai ekosistem dasar laut, mempengaruhi ikan, karang, dan organisme bentik.
- Studi jangka panjang masih dilakukan untuk menilai efek residu kimia dispersant di laut.
2. Regulasi Penggunaan.
Penggunaan dispersant diatur secara ketat oleh berbagai otoritas lingkungan. Di Indonesia, penggunaannya diawasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta SKK Migas. Umumnya, dispersant hanya boleh digunakan:
- Setelah dilakukan penilaian dampak lingkungan secara cepat (Environmental Trade-Off Analysis)
- Di area laut lepas, jauh dari kawasan konservasi atau perikanan penting
- Dengan jenis dispersant yang telah tersertifikasi dan terdaftar secara resmi
Negara-negara lain seperti Amerika Serikat menggunakan kerangka kerja seperti National Contingency Plan (NCP) dan memiliki daftar dispersant yang disetujui oleh Environmental Protection Agency (EPA).
Oil spill dispersant merupakan salah satu solusi penting dalam penanggulangan tumpahan minyak di laut. Dengan memecah minyak menjadi tetesan kecil dan mempercepat proses degradasi alami, dispersant membantu mengurangi dampak visual dan permukaan dari tumpahan minyak. Namun, penggunaannya harus dilakukan secara hati-hati dan berdasarkan pertimbangan ekologis serta regulasi yang berlaku, mengingat potensi dampaknya terhadap kehidupan laut.
Cek produk Hasgara lebih lanjut: Oil Spill Dispersant